Laman

Minggu, 23 Mei 2010

Pisah Tamat As'adiyah Atapange 2010

Meriah dalam kesederhanaan, itulah kalimat singkat untuk menggambarkan suasana acara Pisah-Tamat Santri-Santriwati Madrasah As’adiyah Atapange tahun 2010. Walaupun hanya dihadiri pejabat tingkat kecamatan tetapi tidak mengurangi semangat siswa dan para pembina untuk menampilkan yang terbaik dengan penuh kesungguhan.

Jumlah santri yang ditamatkan tahun ini untuk semua tingkatan adalah 81 orang. Tingkat RA 22 orang, MI 5 orang, MTs 29 orang, dan MA 25 orang. Tingkat kelulusan UN tingkat MTs adalah 100 % dan tingkat MA 92 %, sementara tingkat MI belum diumumkan hasil UASBN-nya. Dalam pengumuman peringkat kelulusan terlihat para siswa yang masuk 10 besar yang didampingi orang tua masing-masing saat diundang untuk pemasangan salampang sangat bangga atas apa yang telah diraihnya. Penghargaan sekecil apapun akan memotivasi orang yang diberi penghargaan untuk terus meningkatkan kualitas dan bagi yang tidak mendapatkannya untuk memacu diri agar bisa lebih baik dan juga mampu meraihnya.

Suasana haru terasa saat penampilan Parade Puisi yang dibawakan oleh Cindy Wahyuni, salah seorang siswa MA yang ditamatkan, yang diiringi dengan musik suling dan gitar. Penampilannya yang penuh penghayatan atas makna puisi membuat suasana hening sejenak dan bahkan saya sendiri tertunduk dan berlinang air mata mendengar dan meresapi untaian kata-kata dalam puisi itu. Saya tidak tahu para undangan lainnya apakah juga mengalami hal yang sama oleh karena saat itu saya betul-betul konsentrasi pada puisinya, saya tidak sempat lagi memperhatikan mimik-mimik muka para tamu yang hadir. Tapi, yang pasti bahwa pembaca puisi telah berhasil membawa suasana senyap di siang hari sebagai tanda bahwa para tamu ikut terbawa oleh kandungan puisi itu.

Sungguh perpisahan ini memang terasa berat, tetapi kami menyadari bahwa setiap manusia pasti ingin adanya perubahan ke arah yang lebih baik, dan karenanya mesti ada perpisahan untuk menuju ke jenjang yang lebih tinggi. Pisah-Tamat ini merupakan pengingat bagi siswa yang tamat maupun yang masih tinggal bahwa perjalanan masih panjang sehingga muncul spirit baru bagi mereka untuk terus berupaya belajar dan belajar sampai mencapai cita-cita dan impian.

Pihak yayasan memberi penghargaan kepada para pembina atas keikhlasannya dalam menjalankan tugas membina para santri walaupun dalam keterbatasan dana dan sarana. Yayasan terus berupaya mendekati masyarakat dan pemerintah untuk mendapatkan bantuan-bantuan dana. Sekolah swasta yang berbasis masyarakat memang tumpuannya pada peran serta masyarakat, pemerintah hanya sekedar membantu saja. Tapi saat ini pemerintah memberi perhatian yang cukup besar terhadap pendidikan, sekolah yang berstatus swasta pun mendapatkan bantuan yang cukup besar. Kebutuhan yang cukup mendesak saat ini di As’adiyah Atapange adalah dana rehab untuk Madrasah Aliyah (MA).

Camat Majauleng yang diwakili Bapak Koramil dalam sambutannya menyampaikan kepada para siswa yang tamat untuk terus melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Namun perlu diingat bahwa di lingkungan yang baru nanti akan banyak godaan dan pergaulan akan semakin kompleks seiring dengan globalisasi informasi yang mau tidak mau harus dialami. Maka kesiapan mental yang sudah didapatkan di pesantren akan menajdi modal utama dalam menyaring budaya-budaya yang merusak. Berbagai godaan itu adalah Narkoba, seks bebas, pornografi, pornoaksi, dan lain-lain. Jika tidak memiliki mental yang bagus maka akan terjerumus dalam kubangan lumpur dosa yang merusak.

Suasana kekeluargaan di lingkungan As’adiyah Atapange tampak pada saat foto bersama untuk mengabadikan kebersamaan yang sudah terjalin dengan baik. Apalagi tahun ini diadakan baju batik seragam bagi para pembina untuk memberi spirit baru dalam melaksanakan tugas-tugas berikutnya yang lebih menantang.

Saya dan semua pembina berharap tahun pelajaran 2010/2011 nanti akan banyak siswa yang tertarik untuk menimba ilmu di As’adiyah Atapange, demikian halnya orang tua siswa yang peduli pada pembentukan mental dan akhlak mulia tentu akan memilih lembaga pesantren untuk membekali anak-anak mereka dengan ilmu-ilmu agama.

Wallahu A’lam.

Rabu, 19 Mei 2010

Ingin Jadi Hero

Dalam cerita komik-komik pasti ada hero atau superhero, seperti Superman yang punya kehebatan super yang dipergunakan untuk membantu, menolong atau melindungi orang banyak. Ada Batman yang berasal dari kalangan orang kaya yang mau membasmi kejahatan dengan cara memakai topeng, ada Spiderman yang diberi kekuatan super menyerupai laba-laba, ada Zorro yang juga menyamar dengan mamakai topeng, dan lain-lainnya.

Muncul pula yang terkini dalam bentuk film layar lebar yaitu Kick Ass yang sebenarnya hanya seorang pemuda biasa yang tidak punya kelebihan apa-apa, justru memiliki kebiasaan negatif sebagaimana layaknya pemuda di masa-masa pencarian jati diri, tetapi ada keinginan untuk membantu atau menolong orang yang teraniaya. Bermodalkan niat baik itulah dia kemudian memesan pakaian khusus melalui internet dari toko on-line dan dengan pakaiannya itu dia kemudian mencoba untuk berakasi memberi pertolongan kepada orang lain. Pengalaman pertamanya sungguh memilukan sekaligus lucu karena dengan modal seadanya dia dengan gagah berani melawan penjahat yang mencoba mencuri sebuah mobil. Dalam aksinya itu dia ditikam sehingga menyebabkan dia harus “cuti” menolong orang lain dalam beberapa hari.

Pengalamannya itu tidak membuat dia patah semangat untuk menjadi “Superhero”. Hingga suatu ketika saat dia ingin menolong temannya dari gangguan seseorang hampir saja dia mati percuma karena modal nekatnya itu. Tetapi tanpa terduga ada dua “pahlawan bertopeng” yang menyelamatkannya. Keduanya adalah seorang laki-laki paruh baya dan seorang anak perempuannya yang masih di bangku SD yang sudah terlatih.

Dari cerita film itu saya memetik pelajaran sebagai berikut:

1. Bahwa setiap orang sebenarnya punya keinginan untuk jadi pahlawan pembela kebenaran, hanya saja tingkat keberanian orang per orang berbeda-beda. Jadi, sebenarnya dibutuhkan keberanian untuk itu walaupun dengan modal nekat. Tanpa keberanian untuk bertindak maka jangan harap keinginan besar akan tercapai.

2. Untuk menjadi pahlawan tidak selamanya harus punya kelebihan khusus, siapa saja bisa asalkan ada keinginan untuk itu. Pepatah mengatakan “Di mana ada keinginan di situ ada jalan”.

3. Bahwa dalam mencapai suatu tujuan kita tidak boleh putus asa walaupun beberapa kali gagal. Para penulis yang sudah berhasil pada awalnya tulisan-tulisannya ditolak tetapi tanpa patah semangat mereka terus menulis dan akhirnya tulisannya dapat dimuat di koran atau dicetak menjadi sebuah buku.

Jadi, untuk meraih sukses dibutuhkan niat yang baik, keberanian untuk mencoba, dan tidak berputus asa dalam berusaha. Itulah sedikit hikmah dari sekian banyak hikmah yang dapat kita pelajari dalam kehidupan dunia ini.

Wallahu a’lam.

Senin, 10 Mei 2010

Dua orang siswa MA As’diyah Atapange mengikuti Ujian Ulangan

Tahun ini pemerintah, dalam hal ini kementerian pendidikan nasional, memberi kebijakan bagi siswa yang belum lulus untuk mengulang sebagaimana tertuang dalam POS (Prosedur Operasional Standar) Ujian Nasional tahun pelajaran 2009/2010. Mata ujian yang diulangi adalah mata ujian yang nilainya di bawah 5,50. Syarat kelulusan UN tahun ini adalah: memiliki nilai rata-rata minimal 5,50 untuk seluruh mata pelajaran yang diujikan, dengan nilai minimal 4,00 untuk paling banyak dua mata pelajaran dan minimal 4,25 untuk mata pelajaran lainnya.

Madrasah Aliyah (MA) As’adiyah Atapange, tempat saya mengabdi, tahun ini menjadi penyelenggara Ujian Nasional dan mengikut MA DDI Paria. Peserta ujian MA Atapange berjumlah 25 orang dan berhasil lulus 23 orang (92 %) dan 2 orang (8 %) dinyatakan mengulang. Dua orang siswa tersebut adalah Indo Nessa dan Besse Darmiati. Indo Nessa mengulangi dua mata ujian yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris sedangkan Besse Darmiati mengulangi tiga mata ujian yaitu Bahasa Indonesia, Sosiologi dan Bahasa Inggris. Adapun data hasil ujian keduanya adalah sebagai berikut:

Data Hasil Ujian Siswa yang Mengulang
MA As’Adiyah Atapange Tahun Pel. 2009/2010

Nama Peserta Mata Ujian Jumlah Rata-rata
B. Indo B. Ingg Matmtk Eko Sos Geo
Indo Nessa 3,60 5,20 7,00 6,75 6,20 8,00 36,75 6,12
Besse Darmiati 4,80 4,40 6,25 7,50 4,20 5,80 32,95 5,49

Jadi, dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa:
1.Indo Nessa dinyatakan mengulang karena ada satu mata ujian yang nilainya di bawah 4,00 yaitu Bahasa Indonesia walaupun rata-ratanya mencapai 6,12. Mata ujian yang harus diulang adalah Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
2.Besse Darmiati dinyatakan mengulang karena nilai rata-ratanya hanya 5,49. Mata ujian yang diulang adalah Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Sosiologi.

Hasil ujian secara keseluruhan dapat menjadi bahan evaluasi bagi saya dan teman-teman di MA Atapange untuk lebih meningkatkan kualitas proses pembelajaran di kelas. Hasil itu juga dijadikan tolok ukur bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan-kebijakan di bidang pendidikan. Pemerintah harus memperhatikan dengan serius bidang pendidikan karena dengan pendidikan seluruh anak bangsa akan memiliki bekal yang cukup untuk menjadi penerus tingkat estafet pembangunan di Indonesia. Mengabaikan pendidikan berarti membiarkan bangsa ini dijajah terus menerus oleh bangsa lain yang sudah maju.

Sabtu, 08 Mei 2010

Mengapa Kamu Marah?

Mengapa kamu marah?

Marah adalah suatu perasaan sangat tidak senang sebagai reaksi atas suatu hal yang tidak menyenangkan, misalnya karena dihina, diperlakukan tidak sepantasnya, dll. Marah bisa juga berarti jengkel, berang, gusar yang ditandai dengan rona wajah yang garang memerah seperti terbakar, keluar kata-kata yang tidak enak didengar, atau malah diam tanpa kata-kata dan lain-lain.

Menurut sebagian ahli marah adalah reaksi kuat atas sesuatu yang tidak menyenangkan dan mengganggu pada seseorang. Ragamnya mulai dari kejengkelan yang ringan sampai angkara murka dan mengamuk. Ketika itu terjadi maka detak debar jantung semakin cepat, tekanan darah dan aliran adrenalin juga meningkat. Kalau sudah begini bisa-bisa perubahan psikologis akan menyebabkan timbulnya reaksi agresif dan perlakuan kasar dari sang pemarah. Akibat bagi dirinya akan berbentuk emosi dan energi sosial yang semakin rusak.

Energi marah itu sebenarnya alami dan manusiawi. Reaksi marah ini diperlukan saat ancaman datang, saat terjadi ketidakadilan, dan berbagai kondisi lainnya yang memang membutuhkan suatu energi untuk melakukan perlawanan. Sehingga apabila marah itu dapat dikelola dengan baik maka akan menjadi sumber penggerak perubahan, artinya energi marah itu diarahkan untuk menegakkan kebenaran. Sebaliknya marah yang tidak dikelola dengan baik justru akan menimbulkan cabang-cabang kemarahan yang lebih banyak.

Jadi, marah itu dapat berguna. Karena itu marah konon jangan dipendam sebab akan merusak emosi. Jadi lepas saja asalkan dilakukan dengan wajar dan segera bisa dikendalikan, jika dipendam akan menjadi sumber penyakit yang berbahaya dan merusak kondisi kejiawaan manusia. Di sisi lain marah bisa memotivasi seseorang untuk memecahkan masalah tertentu yang sebelumnya tersembunyi. Karena setelah itu yang bersangkutan segera melakukan evaluasi diri. Marah disini memberi sinyal mana yang dirasakan sebagai sesuatu yang benar dan mana yang salah. Konflik-konflik secara bertahap bisa diatasi dengan emosi yang tenang.

Saya juga pernah marah. Marah karena kecewa pada sikap pasangan, kecewa pada perilaku teman, diabaikan, rekan kerja tidak melaksanakan tugasnya dengan baik, ditipu orang, dizalimi, disakiti, dan banyak lagi penyebab lainnya. Saya merasakan bahwa jika saya marah maka seluruh badan terasa panas membara bagai terbakar api, terpancing untuk melakukan pengrusakan, kata-kata pun tidak terkendali keluar mengalir begitu saja, dan seolah-olah tidak ada lagi kedamaian.

Memang marah bersumber dari nafsu ammarah yang jika dipersentasikan maka kebaikannya 30% dan keburukannya 70%. Jadi, sulit memang mendapatkan marah yang ideal. Marah identik dengan panas atau api yang tidak lain adalah iblis yang memang bertugas mengajak manusia supaya menjadi penghuni api (neraka). Olehnya itu diperlukan kesabaran untuk meredakan amarah itu. Ada prinsip yang bagus yaitu “Jika seseorang menyakiti kamu maka balaslah sesuai yang dilakukannya padamu, tetapi bersabar adalah lebih baik dan lebih mulia”. Tetapi yang banyak terjadi adalah seseorang membalas melebihi dari yang dilakukan orang terhadapnya, misalnya dia hanya dipukul dengan tangan justru dibalas dengan pembunuhan. Padahal maksud dari prinsip itu adalah membalasnya melalui jalur hukum yang adil bukan dengan main hakim sendiri.

Dan kesabaran adalah solusi terbaik. Mampukah kita bersabar???

Jumat, 07 Mei 2010

Apa yang Kamu Temukan di Game Poker Online?

Game Poker adalah salah satu bentuk permainan yang menggunakan media kartu remis. Game ini populer di kalangan facebooker, suatu jaringan pertemanan on-line. Sebenarnya game ini bersumber dari permainan judi yang kemudian diformat dalam bentuk permainan hiburan secara on-line. Dalam dunia perjudian tentunya menggunakan taruhan uang sedangkan dalam game ini taruhannya adalah chip yang sudah disediakan secara terbatas oleh bandarnya. Jadi, para gamer tinggal membayar jasa layanan warnet saja untuk bermain game. Di samping itu ada juga disediakan chip oleh bandar yang dapat dibeli jika chipnya habis. Bagi yang beruntung dalam permainan ini akan mendapatkan banyak chip dan dapat membagikannya kepada teman-temannya. Bahkan ada sebagian gamer yang mengkomersialkannya dengan menjual chipnya dengan harga murah dibandingkan dengan membeli langsung secara on-line.

Banyak sudah gamer yang sudah kapok dengan game ini karena terlalu seringnya kalah dalam permainan dan beralih ke permainan lainnya seperti Ninja Saga. Tetapi, tidak sedikit pula yang “ketagihan” dengan game ini walaupun menang-kalah silih berganti. Saya salah satu penggemar game poker untuk mengisi waktu-waktu luang. Game ini membuat saya penasaran walaupun belum sampai pada tingkat “ketagihan”. Obsesi saya saat ini adalah mendapatkan hadiah chip sebesar $500.000 melalui permainan secara turnamen.

Ada hal yang saya temukan dalam game ini, di antaranya adalah:
1. Melatih mental, para pemain seolah-olah duduk berhadap-hadapan sehingga pada saat menang akan menampakkan wajah yang ceria dan sebaliknya jika kalah akan menampakkan wajah yang muram bahkan kadang-kadang berkeringat dingin. Manakala sudah terbiasa kalah dan menang maka secara tidak langsung mempengaruhi mental kita sehingga jika kalah maupun menang maka emosi akan tetap stabil;
2. Melatih kesabaran, para gamer harus bersabar memperhitungkan posisi kartunya apakah bisa menang atau kalah. Jika gamer terburu-buru ingin cepat menang tanpa perhitungan maka akan berakibat fatal, yaitu kalah terus. Jadi, kesabaran ini akan menjaga kondisi emosi kita;

Itu adalah sisi positif yang saya temukan, namun tentu ada pula sisi negatifnya yaitu:
1. Pada awalnya dijadikan sebagai pengisi waktu luang justru pada akhirnya akan menjadi kegiatan pokok sehingga kadang-kadang kegiatan utama dapat terabaikan karena begitu asyiknya bermain;
2. Permainan ini dapat membuat kita lupa waktu, lupa keluarga, lupa tugas pokok, dan lupa bahwa isi kantong juga terkuras;
3. Main game ini harus siap duduk berlama-lama sehingga akan berpengaruh pada kesehatan apalagi jika tidak diimbangi dengan minum air putih;

Jika ditinjau dari hukum agama Islam, dalam ilmu Fiqih dikenal istilah Syad Dzaraih yaitu hukum suatu pekerjaan yang dapat mengantar kepada perbuatan dosa. Menurut Imam Malik hukumnya haram karena dapat mengantar orang berbuat dosa dan melalaikan kewajiban. Tetapi menurut Imam Syafi’i hal itu boleh selama tidak ada nash yang mengaharamkannya secara tegas. Dalam firman Allah disebutkan bahwa janganlah engkau mengharamkan apa yang telah dihalalkan oleh Allah swt.

Jadi, menurut saya bahwa game apapun bentuknya tidaklah apa-apa dimainkan jika tidak mengandung dosa. Tetapi yang namanya permainan haruslah dibatasi waktu untuk itu karena ada yang lebih penting untuk dilakukan sebagai tugas kita selaku khalifah di muka bumi ini.

Wallahu A’lam

El-Misbach.

Save Goodness for The Future (Perbanyak Kebaikan sebagai Tabungan Masa Depan)

Sejenak saya membayangkan diri saya sebagai mayat dalam prosesi penyelenggaraan jenazah, mulai dimandikan dengan tujuan membersihkan najis, dikafani untuk menutupi aurat, dishalatkan karena aku seorang muslim, dan dikuburkan supaya tidak mengganggu kehidupan manusia lain yang “masih hidup”. Semua orang akan melalui pintu kematian itu, tak ada yang dapat menghindarinya. Jika waktunya sudah tiba tak bisa ditunda lagi. Kematian menjadi ujian bagi keluarga yang ditinggal mati dan merupakan “anugrah” bagi si mayat apabila si mayat itu orang yang beriman, tetapi jika si mayat itu tidak beriman atau kafir maka kematian adalah awal derita panjang.

Ketika saya didiusung dalam suatu keranda menuju pekuburan sebagai tempat peristirahatan terakhir di dunia ini semua orang datang mengantar sebagai penghormatan terakhir. Apakah yang ada di benak mereka ketika melihat mayat saya??? Apakah yang ada di pikiran mereka tentang saya??? Apakah mereka mengingat kebaikan saya??? Ataukah yang berkecamuk di hati mereka adalah keburukan-keburukan saya yang karena pertimbangan etika mereka tak ingin mengungkapkannya???
Sebagai manusia yang mendambakan kesempurnaan saya ingin mereka semua mengenang saya sebagai manusia yang bergelimang “kebaikan”. Saya ingin sejarah hidup saya berisi catatan-catatan kebaikan yang lebih banyak lalu dibacakan di depan khalayak. Saya ingin nama saya terukir dengan indah sebagai insan yang senantiasa berbuat kebajikan dan menghindari keburukan.

Melalui blog ini saya akan mencoba membagi pengalaman kepada semua orang di dunia ini baik pengalaman manis maupun pengalaman pahit yang sempat saya rasakan dalam kehidupan di dunia yang fana ini.

Almisbah.